1. Kunjungan Lapangan ke Distrik I Kawengan { 12 Maret 2015 }
Lapangan minyak Kawengan terletak kurang lebih 22 km di sebelah timur laut kota Cepu, membentang dari arah barat laut ke tenggara kurang lebih sepanjang 15 km, dengan lebar bagian barat 1 km, dan lebar bagian timur 1,5 km.
Lapangan minyak Kawengan mulai tahun 1988 dikelola oleh Pertamina, dan sejak saat itu kegiatan pemboran mulai bergairah kembali, dan bahkan pada awal tahun 2000 sudah dilakukan pemboran horizontal dalam rangka meningkatkan produksi minyak. Pada umumnya sumur-sumur di lapangan Kawengan di produksikan dengan menggunakan pompa Sucker Rod (Pompa Angguk) tetapi pada saat ini beberapa sumur di produksikan dengan Electric Submersible Pump (ESP), dan Progresive Cavity Pump (PCP).
Selain
digunakan system pengangkatan minyak yang modern, di lapangan Kawengan,
tepatnya di Desa Wonocolo masih dijumpai adanya sistem pengangkatan
minyak yang sangat sederhana, yaitu dengan cara penimbaan, baik dengan
tenaga manusia (ditarik beramai-ramai, sekitar 6 – 8 orang) maupun
secara mekanis (ditarik dengan tali yang dililitkan pada roda truck
bekas yang digerakkan oleh tenaga mesin).
2. Kunjungan Lapangan ke Central Processing Plant (CPP) Gundih {26/3/2015}
Proyek pengembangan gas jawa (PPGJ) merupakan proyek pengembangan lapangan gas blok gundih yang berasal dari struktur kedungtuban, randublatung dan kedunglusi di blora jawa tengah.
Desain CPP telah mengacu pada konsep ramah lingkungan (green plan) melalui efisiensi bahan bakar, pengurangan emisi dan zero discharge.
Pasokan gas sebesar 50 MMSCFD selama 12 tahun akan dialirkan untuk PLTGU Tambaklorok dan berdampak pada potensi efisiensi energi sekitar Rp. 21,4 triliun. Konversi bahan bakar HSD ke gas juga dapat mereduksi CO2 sebesar 800 ton per hari.
CPP Gundih melibatkan kurang lebih 1700 orang tenaga kerja (65% tenaga lokal), 111 vendors (16 negara dan 49 subkontraktor), concrete 12000 m3 (foundation, road, paving), 3500 ton baja, 500 ton special material, 231 equipment, 86.500 pcs material (value, instrument, etc), 200.000 m3 soil import, dan 9 sumur (total kedalaman pengeboran 30.500 m). (Latifa/PEP Channel)
3. Kunjungan Lapangan ke Cirebon (Pertamina EP Asset 3) { 30 Maret - 02 April 2015 }
Kilang LPG Mundu
Proses LPG Mix di LPG Plant Mundu
- Tahap Scrubbing dan kompresi
Tahap
scrubbing yaitu tahap yang bertujuan untuk memisahkan antara gas
dengan kondensat dan air. Agar gas yang akan masuk ke kompresor tidak
ada kandungan air dan kondensat dalam jumlah yang banyak, karena dapat
menyebabkan kerusakan pada kompresor.
Tahap
kompresi yaitu tahap yang bertujuan untuk menaikkan tekanan dari gas
yang akan, sehingga sesuai dengan tekanan operasi yang diperlukan untuk
keperluan tahap pencairan dan untuk pendistibusian gas ke proses
selanjutnya.
- Tahap Pembersihan ( Purification )
Proses pembersihan atau pemurnian di kilang PLM ada dua yaitu:
1. Proses Pengeringan Gas ( Gas Drying Process )
Proses
pengeringan adalah proses yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan
air dalam umpan gas, sampai batas yang diijinkan yaitu 2 ppm, karena
air dapat membentuk es pada tube selama proses pendinginan gas,
sehingga dapat membentuk kebuntuan dalam tube. Proses penyerapan uap
air menggunakan system Adsorbsi yaitu system penyerapan dengan Adsorben padat. Adsorben yang digunakan adalah jenis DMS ( Desicant Molecular Sieve ).
2. Proses Penyerapan Merkuri ( Mercury Removal )
Proses
ini bertujuan untuk mengurangi kadar merkuri ( Hg ) dalam umpan gas
sampai batas yang diijinkan yaitu 0,1 ppb. Hal itu dilakukan untuk
menghindari korosi pada peralatan proses dikilang maupun peralatan
konsumen pemakai LPG. Proses yang terjadi dalam merkuri removal adalah
penyerapan kimia. Adsorben yang digunakan adalah Sulphur Impregnated Activated carbon.
- Tahap Pencairan ( Liquefection )
Tahap pencairan adalah tahap dimana umpan sudah di kompresi, di cairkan dengan cara pendinginan. Pendingin ( Refrigerant )
yang digunakan adalah Propana ( C3 ), karena dapat mendinginkan hingga
temperatur – 42 C , Proses pendinginan terjadi di dalam Chiller.
- Tahap Pemisahan ( fractionation )
Tahap Pemisahan di kilang Produksi LPG Mundu ada dua tahap yaitu:
1. Tahap Pemisahan di kolom Deethanizer
Kolom Deethanizer yaitu
kolom yang berfungsi yang berfungsi untuk memisahkan Fraksi C1 dan C2
dari fraksi yang lebih berat yaitu C3+ , hasil top kolom Deethanizer adalah lean gas ( C1 dan C2 ) dan bottom kolom nya adalah C3+ untuk menjadi umpan di kolom Debuthanizer.
2. Tahap Pemisahan di kolom Debuthanizer
Kolom Debuthanizer yaitu kolom yang berfungsi untuk memisahkan C3 dan C4 dari fraksi yang lebih berat C5+, hasil Top kolom di kolom Debuthanizer adalah LPG Mix ( C3 dan C4 ), dan di bottom kolom adalah Naptha ( Minasol ).
Banyak Pelajaran berharga yang kami dapat dari kunjungan kami. Dan masih banyak kunjungan-kunjungan lain yang akan kami lakukan nanti, sebagai bekal kami saat bekerja di CPP MGDP nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar